Beranda > Bait 385-386-387 > Pengertian Idhafah (Idhofah = Sununan Mudhaf dan Mudhof Ilaih) » Alfiyah Bait 385-386-387

Pengertian Idhafah (Idhofah = Sununan Mudhaf dan Mudhof Ilaih) » Alfiyah Bait 385-386-387

–·•Ο•·–

الإضافة

BAB IDHAFAH (MUDHAF DAN MUDHOF ILAIH)

نُوناً تَلِي الإعْرَابَ أو تَنْوِينَا ¤ ممّا تُضِيفُ احْذِفْ كَطُورِ سِينَا

Terhadap Nun yang mengiringi huruf tanda i’rob atau terhadap Tanwin dari pada kalimah yg dijadikan Mudhaf, maka buanglah! demikian seperti contoh: THUURI SIINAA’ = Gunung Sinai. 

وَالثَّانِيَ اجْرُرْ وانو من أَوْ فِي إذا ¤ لَمْ يَصْلُحِ الّا ذَاكَ وَالّلامَ خُذَا

Jar-kanlah! lafazh yg kedua (Mudhof Ilaih). Dan mengiralah! makna MIN atau FIY bilamana tidak pantas kecuali dengan mengira demikian. Dan mengiralah! makna LAM … <ke bait selanjutnya>. 

لِمَا سِوَى ذَيْنِكَ واخصص أولا ¤ أو أعطه التعريف بالذي تلا

pada selain keduanya (selain mengira makna Min atau Fiy). Hukumi Takhshish bagi lafazh yg pertama (Mudhaf) atau berilah ia hukum Ta’rif sebab lafazh yg mengiringinya (Mudhaf Ilaih). 

–·•Ο•·–

Setelah Bab Majrur sebab Huruf, selanjutnya Mushannif membahas tentang Majrur sebab Idhofah.

Pengertian Idhafah/Susunan Mudhaf dan Mudhof Ilaih adalah: Penisbatan secara Taqyidiyah (pembatasan) di antara dua lafazh yang mengakibatkan lafazh terakhir selalu di-jar-kan.

Contoh kita mengatakan:

كتاب

KITABUN* = Kitab/Buku

*Lafazh KITAABUN di sini masih bersifat Mutlak/umum belum ada Taqyid/pembatasan.

Contoh apabila kita berkata:

كتاب زيد

KITAABU ZAIDIN* = Kitab/Buku Zaid

  • Lafazh KITAABU = Mudhof
  • Lafazh ZAIDIN = Mudhaf Ilaih
  • Dengan demikian terjadilah Taqyid/pembatasan sebab Idhafah yakni memudhofkan lafazh KITAABUN kepada lafazh ZAIDUN.

Apabila dikehendaki Isim mudhaf pada Isim lain, maka perhatikan hukum-hukum yg berkenaan dengan Idafah, sebagai berikut:

Hukum Idhafah Pertama:

Wajib membuang Tanwin pada akhir kalimah isim yg menjadi Mudaf. apabila sebelum dijadikan Mudof ia mempunyai Tanwin.

Contoh sebelum susunan Idofah:

ركبت سيارة جديدة

ROKIBTU SAYYAAROTAN JADIIDATAN* = aku mengendarai Mobil Baru

Contoh menjadi Mudhaf tanwinnya dibuang:

ركبت سيارة زيد

ROKIBTU SAYYAAROTA ZAIDIN* = aku mengendarai Mobilnya Zaid.

Juga wajib membuang NUN pada akhir Isim Mutsanna, Jamak Mudzakkar Salim, dan Mulhaq-mulhaqnya, apa dimudhofkan. yaitu huruf NUN yg mengiringi huruf Tanda I’rob (yakni Nun yg ada setelah Wawu/Ya’ pada Jamak Mudzakkar Salim, atau Alif/Ya’ pada Isim Tatsniyah). contoh:

يسير الناس على جانبي الشارع

YASIIRUN-NAASA ‘ALAA JAANIBAYISY-SYAARI‘* = orang-orang berjalan di dua sisi pinggir jalan raya.

حاملو العلم محترمون

HAAMILUL-‘ILMI MUHTAROMUUN* = orang yg punya ilmu mereka dihormati.

Jika Huruf NUNnya bukan Nun Tatsniyah atau Nun Jamak yakni bukan Nun yg mengiringi Huruf tanda I’rob, maka tidak boleh membuangnya. contoh:

المحافظة على الصلاة عنوانُ الاستقامة

AL-MUHAAFAZHOTU ‘ALASH-SHOLAATI ‘UNWAANUL-ISTIQOOMAH* = menjaga sholat adalah pertanda istiqomah.

Hukum Idofah Kedua:

I’rob Jar bagi Mudhaf Ilaih. Adapun amil Jar-nya adalah lafazh yg menjadi Mudhaf -demikian menurut Qoul yg shahih- alasannya: Lafazh Dhamir yg menjadi Mudhaf Ilaih dapat bersambung langsung dengan lafazh yg menjadi Mudhaf, yang mana dhamir tsb tidak akan bersambung kecuali kepada Amilnya, contohnya:

كتابك جديد

KITAABUKA JADIIDUN = Kitabmu baru.

Hukum Idhafah ketiga:

Wajib menyimpan Huruf Jar Asli yg ditempatkan antara Mudhaf dan Mudhaf Ilaih. Untuk memperjelas hubungan pertalian makna antara Mudaf dan Mudhaf Ilaeh-nya. Huruf-huruf simpanan tersebut berupa MIN, FIY dan LAM.

1. Idhafah menyimpan makna huruf MIN Lil-Bayan apabila Mudhaf Ilaih-nya berupa jenis dari Mudhaf. contoh:

خاتمُ ذهبٍ

KHOOTAMU DZAHABIN = cincin dari emas

Takdirannya adalah KHOOTAMUN MIN DZAHABIN’

2. Idhafah menyimpan makna huruf FIY Liz-Zharfi apabila Mudhaf Ilaih-nya berupa Zhorof bagi lafazh Mudhof. contoh:

عثمان شهيد الدار

‘UTSMAANU SYAHIIDUD-DAARI = Utsman Ra. adalah seorang yg mati Syahid di rumah.

Takdirannya adalah ‘UTSMAANU SYAAHIDUN FID-DAARI.

Atau berupa Zharaf Zaman.

Contoh ayat dalam Al-Qur’an:

بَلْ مَكْرُ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ

BAL MAKRUL-LAILI WAN-NAHAARI = “(Tidak) sebenarnya tipu daya(mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami) (QS. Saba’ : 33)

Takdirannya MAKRUN FIL-LAILI.

لِلَّذِينَ يُؤْلُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ

LILLADZIINA YU’LUUNA MIN-NISAA’IHIM TAROBBUSHU ARBA’ATI ASYHURIN = Kepada orang-orang yang meng-ilaa’ isterinya diberi tangguh empat bulan (lamanya). (QS. Al-Baqarah :226)

Takdirannya TAROBBUSHUN FIY ARBA’ATI ASYHURIN.

3. Idhafah menyimpan makna huruf LAM apabila tidak bermakna MIN atau FIY. contoh:

هذا كتاب زيد

HADZAA KITAABU ZAIDIN = ini kitab milik Zaid

Takdirannya: HADZAA KITAABUN LI ZAIDIN.
LAM berfungsi sebagai Lil-Mulk/Lil-Ikhtishosh Kepemilikan/Kewenangan.

Demikian Hukum-hukum yg berhubungan dengan Idhafah maknawi belum Idhofah Lafzhi yg akan dijelaskan pada bait-bait selanjutnya, berikut hukum-hukum Idhofah yg belum disebut disini.

  1. 26 Desember 2011 pukul 23:14

    syukran kasir ! dan saya mhon praktisnya , seperti macam-macam idofah dengan contohnya,semoga Allah memkati ilmu kita.

  2. 6 Januari 2012 pukul 21:20

    afwan, boleh ngak membaca mudhof ilaih dengan i’rob ro’faa seperti pada lafadza Kitaabu Zaidin — jadi dibaca Kitabu Zaidun? dengan maksud bahwa lafaz zaidun itu sebagai lafaz yang mabni diambil dari bahasa ajam? mohon penjelasannya

  3. 6 Januari 2012 pukul 21:21

    afwan, boleh ngak membaca mudhof ilaih dengan i’rob ro’faa seperti pada lafadza Kitaabu Zaidin — jadi dibaca Kitabu Zaidun? dengan maksud bahwa lafaz zaidun itu sebagai lafaz yang mabni diambil dari bahasa ajam? mohon penjelasannya

  4. Anonim
    20 Januari 2012 pukul 20:16

    Alhamdulillah ternyata situs ini bermnfaat bangt bwt membntu aq belajar baik di cmpus mupun di LBIQ . selama ini apa yg saya cari mlam ini sdh bis sya dpatkan dn saya buka .mksih bnt y smg situs ini bermnfat bwt semua kaum muslimin dn muslimat yg sedng tahap proses KBM . barakalah.

    • Anonim
      22 April 2013 pukul 20:04

      Amiiiiiiiiiiiin

  5. amiruddin hasan
    29 Maret 2012 pukul 21:19

    alhamdulillah…. mari terus kita membagi ilmu semoga Allah memberkati ilmu kita amin…/

  6. amiruddin hasan
    29 Maret 2012 pukul 21:30

    Allah telah menjamin kemudahan bagi siapa saja yang ingin mempelajari dan menguasai Bahasa Arab sebagai bahasa agama (bahasa petunjuk) karena Allah telah membekali setiap kita berupa hard wire sekaligus soft wire nya sehingga kewajiban kita tinggal bagaimana mengaktualisasikannya lewat metode yang tepat dan benar so share this to all muslim

  7. Anonim
    25 April 2012 pukul 00:02

    Ok boz

  8. anisah
    5 Agustus 2012 pukul 23:43

    assalamualaikum. kenapa bait selanjutnya tidak diterjemahkan kenapa langsung loncat ke bait 420. tolong sgera di terjemahkan karena saya sangat membutuhkannya terutama bait ke 400-415. syukran

  9. 6 Maret 2013 pukul 21:19

    Thanks for another excellent post. Where else may anybody get that type of info in such an ideal means of writing?

    I’ve a presentation next week, and I am on the search for such info.

  10. 15 April 2013 pukul 03:47

    You actually make it seem so easy with your presentation but I find
    this matter to be actually something which I think I would never understand.

    It seems too complex and extremely broad for me. I am looking forward for your next post,
    I’ll try to get the hang of it!

  11. 13 Mei 2013 pukul 15:44

    Howdy would you mind letting me know which hosting company you’re utilizing? I’ve loaded your blog in 3
    completely different web browsers and I must say this blog loads a lot quicker then most.
    Can you recommend a good web hosting provider at a reasonable
    price? Kudos, I appreciate it!

  12. 6 Agustus 2013 pukul 17:42

    It’s appropriate time to make some plans for the future and it’s time
    to be happy. I have learn this post and if I may just I wish to suggest you some attention-grabbing issues or suggestions.
    Maybe you could write next articles referring to this article.
    I desire to learn more issues approximately it!

  13. m
    21 Januari 2014 pukul 12:50

    aq sangat puas dgn penjelasan di atas

  14. 20 April 2014 pukul 09:40

    Thank you, I’ve just been searching for information about this subject
    for ages and yours is the greatest I’ve discovered till
    now. But, what concerning the conclusion? Are you sure in
    regards to the supply?

  15. 21 April 2014 pukul 05:03

    I’m very pleased to find this page. I need to to thank you for ones time just for this wonderful read!!
    I definitely savored every part of it and I have you saved to fav to
    check out new things in your blog.

  16. 20 Mei 2014 pukul 08:35

    I do not even know how I ended up here, however I thought
    this put up used to be great. I do not recognise who you’re however certainly you’re going to
    a famous blogger if you are not already 😉 Cheers!

  17. laya novitasari
    20 November 2014 pukul 05:31

    bagus,nye

  18. rismaladewi
    25 Juni 2015 pukul 08:02

    contoh dari sifati wa mausuf itu bagaimana?

  19. secret here
    17 Agustus 2015 pukul 19:51

    thanks….membantu sangat

  20. 14 Oktober 2015 pukul 15:46

    good!
    i like it

  21. 2 November 2015 pukul 07:13

    sukron sangat membantu

  22. Abu abdillah ardianroe
    13 November 2015 pukul 07:20

    Assalamualaykum, untuk kasus tatsniyyah dan jamak, apakah mudhof ilaih nya mengikuti bilangan mudhof nya? misal untuk seorang penghafal Al Qur’an (wanita); hafizhotul qur’ani, maka jk dlm bentuk tatsniyyah dn jamak nya bagaimana ya? syukron

  23. Anonim
    14 Desember 2015 pukul 00:20

    Sangat bermanfaat

  24. Anonim
    10 Februari 2016 pukul 09:56

    ijin save mas yai

  25. Anonim
    30 April 2016 pukul 11:45

    para murobbi harus belajar tentang ini.. jangan mentang-mentang udah lama belajar ngaji terus merasa udah bisa nulis arab.. kadang saya sering temui udah jadi murobbi aja ga bisa memberi harokat yang benar. memalukan.

  26. suryadi
    8 November 2016 pukul 12:43

    Mau tanya ustadz
    Yang saya tau mudof ilayhi itu ga boleh tanwin tapi di atas ada kalimat
    خاتم ذهب
    اربعة اشهر
    Tolong penjelasannya saya masih belum paham
    Tolong kirim jwabannya ke email saya
    suryaelfahmi@gmail.com
    Semoga yang jawab dpat pahala bnyak dri Alloh SWT amiin

    • Anonim
      26 Januari 2024 pukul 15:31

      Ya ga boleh tanwin tuh mudhof nya tok bang

  27. nana
    10 Februari 2017 pukul 12:27

    mungkin bisa ditambah dengan pengertian apa itu sebenarnya mudhof mudhof ilaih, afwan

  28. Anonim
    18 Maret 2017 pukul 16:59

    Terima kasih, jelas sekali

  29. Anonim
    5 September 2017 pukul 20:40

    Jaza-Kallah Khairan Katsiiraa atas penjelasan dan rentetan kalimat diatas yang sangat jelas dan juga terimakasih telah membantu tugas perkuliahan saya..

  30. Anonim
    8 November 2017 pukul 00:07

    Mohon izin mengcopy naskah ini. Karena hal ini sangat membantu dalam memahami bahasa arab dasar yang ana ikuti ini

  31. H. Hidayat
    26 Januari 2019 pukul 20:51

    Syukron jazilan

  32. Anonim
    28 Maret 2019 pukul 08:52

    Bait selanjutnya mana tentang idhofah ghairu.mahdhoh

  33. Ain shufinaz
    4 Februari 2020 pukul 21:47

    Keren sekali, sangat mudah difahami

  1. 16 November 2012 pukul 13:09
  2. 1 Februari 2022 pukul 17:05

Tinggalkan komentar