Arsip

Archive for the ‘Bait 63’ Category

Penggunaan Bentuk Dhamir » Alfiyah Bait 63

13 November 2011 6 komentar
–••Ο••–

وَفِي اخْتِيَارٍ لاَ يَجِيء الْمُنْفَصِلْ ¤ إذَا تَــــأَتَّى أنْ يَجِيء الْمُتَّــصِلْ

Dalam keadaan bisa memilih, tidak boleh mendatangkan Dhomir Munfashil jika masih memungkinkan untuk mendatangkan Dhomir Muttashil.

–••Ο••–

Jikalau masih memungkinkan menggunakan dhamir Muttashil janganlah menggantikannya dengan dhamir Munfashil. Sebab dhamir digunakan untuk tujuan meringkas kata. Bentuk dhamir Muttashil jauh lebih ringkas daripada Dhamir Munfashil. Contoh:

أكرمتـك

AKROMTUKA = aku memulyakanmu

jangan mengatakan:

أكرمت إياك

AKROMTU IYYAKA = aku memulyakanmu

Terkadang di beberapa tempat ada yg harus menggunakan dhamir Munfashil karena tidak memungkinkan menggunakan dhamir Muttashil diantaranya adalah:

1. Dhamir dikedepankan dari Amilnya karena suatu motif semisal untuk Faidah Qashr, contoh:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan (al-Fatihah : 5)

2. Dhamir Jatuh sesudah ILLA, contoh:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (Al-Israa’ : 23)

3. Dhamir dipisah dari Amil oleh Ma’mul lain, contoh:

يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ

mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu (Al-Mumtahanah : 1)

4. Dharurah Syi’ir, contoh:

بالباعث الوارث الأموات قد ضمنت إياهم الأرض في دهر الدهارير

Kategori:Bait 63 Tag: