Penggunaan Bentuk Dhamir » Alfiyah Bait 63
–••Ο••–
وَفِي اخْتِيَارٍ لاَ يَجِيء الْمُنْفَصِلْ ¤ إذَا تَــــأَتَّى أنْ يَجِيء الْمُتَّــصِلْDalam keadaan bisa memilih, tidak boleh mendatangkan Dhomir Munfashil jika masih memungkinkan untuk mendatangkan Dhomir Muttashil. –••Ο••– |
Jikalau masih memungkinkan menggunakan dhamir Muttashil janganlah menggantikannya dengan dhamir Munfashil. Sebab dhamir digunakan untuk tujuan meringkas kata. Bentuk dhamir Muttashil jauh lebih ringkas daripada Dhamir Munfashil. Contoh:
أكرمتـك
AKROMTUKA = aku memulyakanmu
jangan mengatakan:
أكرمت إياك
AKROMTU IYYAKA = aku memulyakanmu
Terkadang di beberapa tempat ada yg harus menggunakan dhamir Munfashil karena tidak memungkinkan menggunakan dhamir Muttashil diantaranya adalah:
1. Dhamir dikedepankan dari Amilnya karena suatu motif semisal untuk Faidah Qashr, contoh:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan (al-Fatihah : 5)
2. Dhamir Jatuh sesudah ILLA, contoh:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (Al-Israa’ : 23)
3. Dhamir dipisah dari Amil oleh Ma’mul lain, contoh:
يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ
mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu (Al-Mumtahanah : 1)
4. Dharurah Syi’ir, contoh: