Beranda > Bait 49-50-51 > Tanda I’rab Kalimah Fi’il Mu’tal » Kitab Alfiyah Bait 49-50-51

Tanda I’rab Kalimah Fi’il Mu’tal » Kitab Alfiyah Bait 49-50-51

◊◊◊

وَأَيُّ فِعْــلٍ آخِرٌ مِنْهُ أَلِفْ ¤ أوْ وَاوٌ أوْ يَاءٌ فَمُعْتَلاًّ عُرِفْ

Setiap Kalimah Fi’il yang akhirnya huruf illat Alif , Wau atau Ya’, maka dinamakan Fi’il Mu’tal.

فَالأَلِفَ انْوِ فِيْهِ غَيْرَ الْجَزْمِ ¤ وَأَبْـــدِ نَصْبَ مَا كَيَدْعُو يَرْمِي

Kira-kirakanlah! I’rab untuk Kalimah Fi’il yang berakhiran Alif pada selain Jazmnya. Dan Zhohirkanlah! tanda nashab untuk Kalimah Fi’il yang seperti يَدْعُو (Berakhiran huruf Wau) dan يَرْمِي (Berakhiran huruf Ya’)…

والرَّفعَ فِيْهِمَا انْوِ وَاحْذِفْ جَازِمَا ¤ ثَــلاَثَـــهُنَّ تَقـْـــضِ حُكمَــا لازِمَــــا

dan kira-kirakanlah! tanda Rofa’ untuk kedua lafadz (يَدْعُو dan يَرْمِي ). Buanglah (huruf-huruf illat itu) dimana engkau sebagai orang yang menjazmkan ketiga Kalimah Fi’il Mu’tal tsb, maka berarti engkau memutuskan dengan Hukum yang pasti.

Disebutkan dalam bait-bait ini tentang kalimah yang mu’tal bagian kedua. Yaitu kalimah Mu’tal untuk kata kerja/kalimah Fi’il. Adalah pembahasan terakhir dari kitab Alfiyah Bab Mu’rab dan Mabni. Merupakan bagian ketujuh dari tanda-tanda irab niyabah atau irab pengganti asal.

Pengertian kalimah Fi’il Mu’tal adalah: setiap kalimah Fi’il yang berakhiran huruf wau setelah harakat dhammah, atau berakhiran huruf ya’ setelah harakat kasrah, atau berakhiran alif setelah harakat fathah. Maksud dari kalimah Fi’il dalam hal ini adalah Fi’il Mudhari’. Sebab asal pembahasan mengenai kalimah Mu’rab.

Tanda I’rab Fi’il Mu’tal:

(1). Mu’tal Alif:

Rafadengan Dhammah yang dikira-kira atas alif, dicegah i’rab zhahirnya karena udzur, contoh:

الْمُتَّقِيْ يَخْشَى رَبَّهُ

Orang yang bertaqwa adalah dia yang takut kepada Tuhannya.

إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.

Nashab dengan fathah yang dikira-kira atas alif. contoh:

لَنْ يَرْضَى الْعَاقِلُ بِاْلأَذَى

seorang yang berakal tidak akan rela disakiti.

وَمَا كُنْتَ تَرْجُو أَنْ يُلْقََى إِلَيْكَ الْكِتَابُ إلاَّ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ

Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu

Jazm dengan membuang huruf Illah Alif, dan harakat Fathah adalah sebagai buktinya. contoh:

الْعَاصِيْ لَمْ يَخْشَ رَبَّهُ

Orang yang suka maksiat adalah dia yang tidak takut kepada Tuhannya.

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi

°

(2). Mu’tal Wau:

Rafa‘ dengan dikira-kira atas wau, dicegah i’rab zhahirnya karena berat. contoh:

الْمُوَحِّدُ لاَ يَدْعُوْ إلاَّ اللهَ

Seorang yang meyakini keesaan Allah, dia tidak menyeru kecuali kepada-Nya.

هُنَالِكَ تَبْلُو كُلُّ نَفْسٍ مَا أَسْلَفَتْ

Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu

Nashab dengan harakat Fathah zhahir atas wau, karena paling ringnnya harakat. contoh:

لَنْ يَسْمُوَ أَحَدٌ إلاَّ بِأَدَبِهِ

seseorang tidak akan dipandang kecuali dengan budi perkertinya.

لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا

kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia

Jazm dengan membuang huruf Illah Wau, dan harakat Dammah adalah sebagai buktinya. contoh:

لا تَدعُ على أولادك

Jangan.. berdo’a jelek untuk anak-anakmu…!

فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ

Maka biarlah dia memanggil golongannya.

°

(3). Mu’tal Ya’:

Rafa‘ dengan Dhammah yang dikira-kira atas Ya’, dicegah i’rab zhahirnya karena berat, contoh:

أَنْتَ تُرَبِّيْ أَوْلاَدَكَ عَلَى الْفَضِيْلَةِ

Kamu didik anak-anakmu dengan kemulyaan.

لاَ إِلَهَ إلاَّ هُوَ يُحْيِِيْ وَيُمِيْتُ

Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan.

Nashab dengan harakat Fathah Zhahir atas Ya’, karena merupakan peling ringannya harakat. contoh:

لَنْ تُعْطِيَ الْفَقِيْرَ شَيْئاً إلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهِ

Jangan berikan sesuatupun kepada orang faqir kecuali engkau diganjar untuk itu.

قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى

(Setelah mereka berkumpul) mereka berkata: “Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?”

Jazm dengan membuang huruf Illah berupa Ya’, dan harakat Kasrah merupakan buktinya. contoh:

لاَ تُؤْذِ جَارَكَ بِقُتَارِ قِدْرِكَ

Jangan sakiti hati tetanggamu dengan bau asap periukmu…!

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya

Kesimpulan pembahasan: Fi’il Mu’tal adalah Fi’il yang berakhiran Alif, Wau atau Ya’. Semua i’rabnya dikira-kira atas Alif selain Jazm. Dan untuk yang berakhiran wau atau ya’, zhahirkan pada nashabnya dan dikira-kira pada rafa’nya. Dan semua fi’il mu’tal tanda jazemnya dengan membuang huruf illah.

  1. 7 Juni 2011 pukul 11:05

    saya senang bisa belajar bahasa arab di udara, syukron https://nahwusharaf.wordpress.com/2010/11/08/tanda-irab-kalimah-fiil-mutal-%C2%BB-kitab-alfiyah-bait-49-50-51/ oh ya, bisa minta tolong bantu saya mengerjakan tugas tentang اعلال?

  2. Anonim
    5 Juli 2013 pukul 23:28

    Oke bgt

  1. 4 Juni 2016 pukul 16:21

Tinggalkan komentar