Beranda > Bait 485-486-487 > NI’MA dan BI’SA pengertian dan bentuk Fa’ilnya » Alfiyah Bait 485-486-487

NI’MA dan BI’SA pengertian dan bentuk Fa’ilnya » Alfiyah Bait 485-486-487

–·•Ο•·–

نِعْمَ وَبِئْسَ وَمَا جَرَى مَجْرَاهُمَا

Ni’ma dan Bi’sa dan kalimah yang berlaku seperti keduanya

فِعْلانِ غيْرُ مُتَصَرِّفَيْنِ ¤ نِعْمَ وَبِئْسَ رَافِعَان اسْمَيْنِ

Dua Fi’il yang tidak mutasharrif (Fi’il jamid) yaitu NI’MA dan BI’SA, keduanya merofa’kan kepada Isimnya masing-masing (sebagai Fa’ilnya) 

مُقَارِنَىْ ألْ أوْ مَضَا فَينِ لِمَا ¤ قَارَنَهَا كَنِعِمَ عُقْبَى الكُرَما

baik Failnya bersambung dengan AL, atau mudhaf pada isim yang bersambung AL. contoh: NI’MA ‘UQBAL-KUROMAA’I=sebaik-baik balasan bagi orang-orang mulia 

وَيَرْفَعَانِ مُضْمَراً يُفَسِّرُهُ ¤ مُمَيِّزٌ كَنِعْمَ قَوْماً مَعْشَرُهُ

atau merofa’kan pada Dhamir yang ditafsiri oleh Tamyiz, contoh: NI’MA QOUMAN MA’SYAROHU = sebaik-baiknya kaum yaitu kerabatnya

–·•Ο•·–

NI’MA dan BI’SA adalah kata kerja/kalimah Fi’il yang menunjukkan makna PUJIAN dan CELAAN secara umum. Keduanya berupa Fi’il Madhi yang jamid menetapi zaman madhi dan tentunya memiliki Fail / Subjek. Akan tetapi kedua Fi’il ini tidak ada penunjukan zaman setelah keduanya berikut Failnya dijadikan kalimat berupa jumlah insya’ ghairu tholabiy.

Penampakan Fa’il/subjeknya ada empat macam :

1. Menyandang alif lam (AL) baik disebut AL Jinsiyah atau AL ‘Ahdiyah.

Contoh:

نعم الخلق الصدق

NI’MAL-KHULUQU ASH-SHIDQU = sebaik-baik akhlaq yaitu jujur.

وبئس الخلق الكذب

WA BI’SAL-KHULUQU AL-KIDZBU = dan seburuk-buruk akhlaq yaitu dusta.

Contoh Ayat Al-Qur’an:

نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ

NI’MAL-MAULAA WA NI’MAN-NASHIIRU = Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (QS. Al-Anfaal:40)

Lafazh NI’MA = Fi’il Madhi Jamid untuk menyatakan pujian.
Lafazh MAULAA = Fa’ilnya, dirofa’kan dengan dhammah muqaddar karena udzur.

2. Mudhaf kepada Isim yang menyandang AL.

Contoh:

نعم قائد المسلمين خالد

NI’MA QAA’IDUL-MUSLIMIINA KHAALIDUN = sebaik-baik panglima muslimin yaitu Khalid.

وبئس رجل القوم أبو جهل

WA BI’SA RAJULUL-QAUMI ABUU JAHLIN = dan seburuk-buruk lelaki suatu kaum yaitu Abu Jahal.

Contoh dalam Ayat Al-Qur’an:

ولنعم دار المتقين

WA LA NI’MA DAARUL-MUTTAQIIN = dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa (An-Nahl:30)

وبئس مثوى الظالمين

WA BI’SA MATSWAZH-ZHOOLIMIIN = dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim (QS. Ali ‘Imran:151)

3. Mudhaf kepada Isim yang Mudhaf kepada Isim menyandang AL.

Contoh:

نعم حافظ كتاب الله

NI’MA HAAFIZHU KITAABILLAAHI = sebaik-baik orang yang hafal Kitab Allah.

وبئس مهمل أوامر القرآن

WA BI’SA MUHMILI AWAAMIRIL-QUR’AANA = seburuk-buruk orang yang menelantarkan perintah-perintah Al-Qur’an.

(Bentuk Fa’il yang nomer 3 ini, oleh Mushannif tidak disebutkan dalam Bait.)

4. Fa’ilnya Berupa Dhamir Mustatir dan setelahnya ada Isim Nakirah sebagai penafsir dari kesamaran tentang Dhamir Mustatir tersebut.

Contoh:

نعم صديقا الكتاب

NI’MA SHADIIQAN AL-KITAABU = sebaik-baik teman yaitu kitab

بئس خلقا خلف الوعد

BI’SA KHULUQAN KHULFUL-WA’DI = seburuk-buruk perangai yaitu tidak menepati janji.

Contoh dalam Ayat Al-Qur’an:

بئس للظالمين بدلا

BI’SA LIZH-ZHOOLIMIINA BADALAN = Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim

Lafazh BI’SA = Fi’il Madhi Jamid untuk menyatakan celaan, Fa’ilnya berupa Dhamir Mustatir wujuban, takdirannya Huwa.
Lafazh BADALAN = Tamyiz yang menafsiri Fa’il Dhamir Mustatir tsb.

  1. anas
    17 Februari 2014 pukul 13:25

    Mohon ijin share

  2. lisa
    3 April 2016 pukul 10:10

    Kalo takdirnya huwa itu domir mustatirnya jawazan bukan wujuban

  3. lisa
    3 April 2016 pukul 10:10

    Kalo takdirnya huwa itu domir mustatirnya jawazan bukan wujuban

    • Anonim
      2 Februari 2023 pukul 20:43

      Yg nomer 4 aku kurang paham

  4. Nana
    9 April 2020 pukul 10:34

    Tidak ada yang cocok dengan pertanyaan saya

  1. 18 April 2012 pukul 09:59
  2. 16 November 2012 pukul 13:08
  3. 4 Juni 2016 pukul 16:20

Tinggalkan komentar