Beranda > Bait 267-268 > Fi’il Muta’addi dan Fi’il Lazim Definisi dan Tanda-tandanya » Alfiyah Bait 267-268

Fi’il Muta’addi dan Fi’il Lazim Definisi dan Tanda-tandanya » Alfiyah Bait 267-268

–·•Ο•·–

تعدي الفعل ولزومه

FI’IL MUTA’ADDI DAN FI’IL LAZIM

عَلاَمَةُ الْفِعْلِ الْمُعَدَّى أَنْ تَصِلْ ¤ هَا غَيْرِ مَصْدَرٍ بِهِ نَحْوُ عَمِلْ

Tanda Kalimah Fi’il yang Muta’addi adalah dibenarkan kamu menyambungnya dengan “HA” dhamir selain yg merujuk pada Masdar. Demikian seperti contoh “AMILA = melakukan”

فَانْصِبْ بِهِ مَفْعولَهُ إِنْ لَمْ يَنُبْ ¤ عَنْ فَاعِلٍ نَحْوُ تَدَبَّرْتُ الْكُتُبْ

Maka nashobkanlah dengan Fi’il Muta’addin ini terhadap Maf’ulnya jika ia lagi tidak menggantikan Fa’il (tidak menjadi Naibul Fa’il) demikian seperti contoh: “TADABBARTU ALKUTUBA = aku menelaah banyak kitab”

–·•Ο•·–

FI’IL TAM TERBAGI MENJADI MUTA’ADDI DAN LAZIM:

توضيح المقاصد والمسالك بشرح ألفية ابن مالك

1. Definisi Fi’il Muta’addi adalah: kalimah Fi’il yg sampai kepada Maf’ul tanpa perantara Huruf Jar atau perantara Huruf ta’diyah lainnya. Contoh:

ضربت زيدا

DHOROBTU ZAIDAN = Aku memukul Zaid.

2. Definisi Fi’il Lazim adalah: kalimah Fi’il yg tidak sampai kepada Maf’ul kecuali perantara Huruf Jar atau perantara Huruf ta’diyah lainnya semisal Huruf Hamzah lit-ta’diyah.

Contoh Fi’il Lazim tidak sampai kepada Maf’ul kecuali perantara Huruf Jar:

مررت بـزيد

MARORTU BI ZAIDIN = aku melewati Zaed.

Contoh Fi’il Lazim tidak sampai kepada Maf’ul kecuali perantara Hamzah:

أخرجت الزكاة

AKHROJTU AZ-ZAKAATA = aku mengeluarkan zakat.

¤¤¤

TANDA-TANDA FI’IL MUTA’ADDI DAN FI’IL LAZIM:

1. Tanda-tanda Fi’il Muta’addi:

1. Dapat disambung dengan HA Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar (yakni Dhamir Maf’ul Bih).

2. Dapat dibentuk shighat Isim Maf’ul Tam (tampa kebutuhan huruf jar).

Contoh dapat bersambung dengan HA Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar *

ضربتــه

DHOROBTUHUU = aku memukulnya

* bukan sebagai tanda Fi’il Mutaadi, karena HA dhamir merujuk pada Masdar sama bisa disambung dengan Fi’il Muta’addi juga Fi’il Lazim, contoh:

الضرب ضربتــه

ADH-DHORBU DHOROBTUHUU = pukulan itu aku yg memukulnya

القيام قمتــه

AL-QIYAAMU QUMTUHUU = berdiri itu aku yg berdirinya

Demikian juga bersambung dg HA dhamir merujuk pada Zhorof (zaman/makan), tidak boleh sebagai tanda Fi’il Muta’addi, sebab butuh tawassu’/taqdir huruf jar, contoh:

الليلةَ قمتــها والنهارَ صمتــها

ALLAILATA QUMTUHAA, WAN-NAHAARO SHUMTUHAA = aku berdiri di malam hari dan aku berpuasa di siang hari.

Sesungguhnya taqdirannya sebelum membuang huruf jar adalah:

الليلةَ قمت فيها والنهارَ صمت فيه

ALLAILATA QUMTU FII HAA, WAN-NAHAARO SHUMTU FII HAA.

¤¤¤

Tambahan:

Sebagian ulama Nuhat berpendapat bahwa kalimah Fi’il terbagi menjadi tiga: 1. MUTA’ADDI, 2. LAZIM dan ditambah 3. Fi’il TIDAK MUTA’ADDI PUN TIDAK LAZIM: yaitu KAANA dan saudara-saudaranya, sebab KAANA tidak menashobakan Maf’ul Bih juga tidak dapat dimuta’addikan dengan huruf jar, seperti itu juga Fi’il-fi’il yg kadang ditemukan Muta’addi sendirinya dan kadang Muta’addin dengan perantara huruf jar, seperti contoh:

شكرتــه وشكرت له

SYAKARTUHUU dan SYAKRTU LAHUU = aku berterima kasih padanya

نصحتــه ونصحت له

NASHOHTUHUU dan NASHOHTU LAHUU = aku menasehatinya.

Maka dikatakan bahwa KAANA cs, tidaklah keluar dari pembagian Fi’il yg dua. KAANA termasuk dari Fi’il Muta’addi karena khobarnya diserupakan Maf’ul Bihnya.

Demikian juga lafazh SYAKARTU wa SYAKARTU LAHUU cs… tidaklah keluar dari dua pembagian fi’il: dikatakan Fi’il Muta’adi karena lafaz SYAKARTU LAHUU Huruf Jar sebagai Zaidah. Atau dikatakan Fi’il Lazim karena lafazh SYAKARTU naza’ khofidh atau membuang huruf jar.

Hukum Fi’il Muta’addi adalah: menashobkan terhadap MAF’UL BIH yg tidak menjadi NAIBUL FAA’IL

Pengertian MAF’UL BIH (objek) adalah: Isim yg dinashobkan yg dikenai langsung oleh pekerjaan FA’IL tanpa perantaraan, baik dalam kalam Mutsbat (kalimat positif) atau dalam kalam Manfi (kalimat negatif):

Contoh KALAM MUTSBAT

فهمت الدرس

FAHIMTU AD-DARSA = aku memahami pelajaran

Contoh KALAM MANFI

لم أفهم الدرس

LAM AFHAM AD-DARSA = aku tidak memahami pelajaran.

¤¤¤

2. Tanda-tanda Fi’il Lazim:

Akan dijelaskan pada bait selanjutnya… Insya Allah.

  1. awam nahwu
    29 November 2011 pukul 03:29

    muantap benar ,pazti para wahabret kagak faham

  2. imam muslih
    1 Desember 2011 pukul 12:38

    ksuwon…
    mugi2 panjenengan angsal piwales ingkang langkung katah soho langkung sahe…amin…

  3. 4 Desember 2011 pukul 21:10

    alhamdulillah,,syukran ala’ syarahtuka.

  4. Anonim
    21 Oktober 2013 pukul 07:56

    apa yang dinamakan fi’il tam

  5. dahliana
    13 Maret 2014 pukul 11:52

    kd pham

  6. Anonim
    19 September 2014 pukul 20:12

    mksih tas infox tp kalaw bisa d ksih lengkap biar gk penasaran isix selanjutnya,,,

  7. 27 November 2014 pukul 17:29

    kalau وكل itu muta’addi apa lazim tadz?
    Terima kasih atas jawabannya

  8. 19 Oktober 2015 pukul 06:30

    syukron katsiron ya ustadz.. sangat membantu..

  9. 11 November 2015 pukul 15:33

    شكرا كثيرا

  10. 12 November 2015 pukul 21:07

    belum faham

  11. H.Asep
    27 Desember 2015 pukul 21:02

    Klo bisa td lebih lengkap lg penjelasan’y krna klo secara ringkas mungkin lebih banyak org yg g phm dri
    Pd yg phm terhadap penjelasan ini

  12. sukron
    10 Maret 2016 pukul 07:09

    Ustad udah ga ada postingan baru yah meski yg ini blum paham sih hehe

  13. 20 Mei 2016 pukul 13:07

    Mantab mas bro penjelasannya.
    Trimakasih

  14. Anonim
    12 Juli 2016 pukul 19:00

    lafadz Alima dan karoma termasuk fiil apa,?…..

  15. 30 Juli 2016 pukul 11:49

    belum paham

  16. iwan
    5 Agustus 2016 pukul 13:41

    Tolong jelaskan apa itu mubtada ,khobar,dan maf’ulbih ?

  17. 27 September 2016 pukul 17:42

    kalau ditambah penjelasan saya rasa lebih bagus lagi kang

  18. Fara
    14 Oktober 2016 pukul 18:08

    Ass,,,ustad fi’il muta’adi dalam al quran itu seperti apa pa

  19. Anonim
    30 Oktober 2016 pukul 20:31

    syukron jaziilan… 🙂

  20. 10 Desember 2017 pukul 20:28

    izin copas min 🙂

    • sity rohimah
      21 Oktober 2018 pukul 13:27

      Terimakasih atas bantuannya,,syukron katsiron😊😊

  21. Anonim
    28 Maret 2020 pukul 13:52

    Ustadz kalau tanda² pie lazim gimna? Mohon dilanjutkan

  1. 16 November 2012 pukul 13:09

Tinggalkan komentar