Bab Nun Taukid
نُونَا التَّوكِيْدِ
BAB DUA NUN TAUKID
لِلفِعْلِ تَوكِيْدٌ بِنُونَيْنِ هُمَا كَنُونَي اذْهَبَنَّ وَاقْصِدَنْهُمَا
Husus masuk pada kalimah Fi’il, dua Nun Taukid (tsaqilah/khafifah) seperti kedua Nun pada contoh “IDZHABANNA” WA “WAQSHIDAN” HUMAA (berangkatlah dan berkehendaklah sungguh-sungguh pada keduanya).
يُؤكِّدَانِ افْعَل وَيَفْعَل آتِيَا ذَا طَلَبٍ أَو شَرْطَاً أمَّا تَالِيَا
Dua Nun taukid tsb menaukidi IF’AL (Fi’il Amar, secara Mutlak), juga YAF’ALU (Fi’il Mudhari’) yg datang dengan faidah Tholab (fi’il nahi/lam amar/istifham dll), atau datang sebagai fi’il syarat setelah huruf syarat IMMAA (IN syarthiyah + MAA zaidah taukid).
أَو مُثْبَتَاً فِي قَسَمٍ مُسْتَقْبَلاَ وَقَلَّ بَعْدَ مَا وَلَمْ وَبَعْدَ لاَ
Atau datang sebagai kalam mutsbat (kalimat positif) pada jawab qosam yg mustaqbal. Dan jarang (penggunaan Nun taukid ini pada fi’il mudhari’) yg jatuh setelah MAA (zaidah taukid), LAM atau LAA (nafi),
وَغَيْرِ إِمَّا مِنْ طَوَالِبِ الجَزَا وَآخِرَ المُؤكَّدِ افْتَحْ كَابْرُزَا
juga jarang (penggunaan Nun taukid ini pada fi’il mudhari’) setelah adawat syarat tholabul-jaza’ selain IMMAA. Fat-hahkan! (mabnikan fathah) pada akhir Fi’il yg ditaukidi, ceperti contoh IBRUZAN! (sungguh tanpakkan dirimu!).
kog gg da ter jemah nya…….
mana terjemah nya?????
kok ga da kteranganny?
di ksih ktrangan dong….btuh bnget nch
assalamualaikum wrwb
pak ksh keterangan &contohnya sekalian agar dapat mudah di pelajari bg yg akan mempelajarinya
by pp sirbin brabo purwodadi jateng
wassalamualaikum wrwb
kasih keterangan dunkzz,,
pak yai mohon maaf
Kalau nolong jangan setengah2x
Tolong di lanjutin ter jemah nya
Jaza kumuloh
assalamu’alaykum wr wb,
ustadz kenapa tidak di maknai,,saya butuh penjelasannya kenapa apabila ada 3 nun,,kenapa harus di pisah dengan alif,,seperti idzhabannaanni????
itu artinya
dan berilah harkat pada huruf disebelumnya mudlmar yg lin dengan harkat yg mencocoki dengan harkat yang sungguh kamu ketahui.
dan pada mudlmar buanglah padanya kecuali alif.dan jika ada apa mudlmar di akhir fiil ialah alif.
maka jadikanlah daripadanya dengan mendatangkan selain yak dan wawu terhadap ya’ seperti lafadz is’ayanna sa’ya.